Sejarah Pendidikan Di Denmark
Sistem pembelajaran Denmark datang dari sekolah gereja keuskupan serta pertapaan yang dibuat oleh Gereja Kristen bulu halus p memiliki mula zaman rata-rata, serta 7 sekolah yang dibuat pada era ke-12 serta ke-13 sedang ada capai kini. sesudah perombakan yang sah dilaksanakan pada tahun 1536, sekolah-sekolah didapat tukar oleh tahta. Tujuan pokok mereka yakni buat menyiapkan pelajar buat penelitian dogma dengan menggembleng mereka membaca, menulis serta berdialog bahasa Latin serta Yunani. HomeSchooling Di Tangerang Selatan
pembelajaran dasar beken pada saat itu sedang sungguh terbelakang, namun pada tahun 1721, 240 rytterskoler ("sekolah kavaleri") dibuat di semua kerajaan. kecuali itu, aktivitas religiositas Pietisme, yang meruak meruap pada era ke-18, menginginkan jenjang literasi spesifik, alhasil menekan perlunya pembelajaran khalayak. gagasan filantropis orang-orang semacam Rousseau pula menolong menggiatkan perubahan pembelajaran yang terbuka buat seluruhnya anak. HomeSchooling Di Tangerang Selatan
Pada tahun 1809, Sekolah Pendeta lama diganti serupa dengan antusias saat sebagai Sekolah karyawan Negeri biasa yang humanistik yang "meningkatkan kemanusiaan asli" dengan pencelupan dalam pikiran Yunani serta Latin kuno yang dikompositkan dengan sebagian pengajaran ilmu alam serta bahasa modern. .
Sepanjang era ke-19 (serta justru capai hari ini), sistem pembelajaran Denmark paling utama dipengaruhi oleh ide-ide pendeta, politisi serta penyair N. F. S. Grundtvig, yang mengusulkan cara pengajaran yang menginspirasi serta landasan sekolah menengah masyarakat.
Pada tahun 1871, perubahan rasional serta teknis era ke-19 berdampak pemberian pembelajaran menengah sebagai 2 alur: bahasa serta alur matematika-sains. seksi ini yakni tulang punggung tekstur Gymnasium (ialah program pembelajaran menengah atas biasa akademik) sampai tahun 2005.
Pada tahun 1894, Folkeskole ("sekolah biasa", sistem pembelajaran dasar yang disertaai negara) selaku sah dibuat (capai masa itu, diketahui selaku Almueskolen ("sekolah biasa")), serta langkah-langkah didapat buat meninggikan sistem pembelajaran ke melengkapi keperluan rakyat perusahaan.
Pada tahun 1903, les 3 tahun di Gimnasium tersambung langsung dengan sekolah kota dengan pendirian mellemskole ('sekolah menengah', kasta 6-9), yang selanjutnya digantikan oleh realskole. Sebelumnya, pelajar yang hendak angkat kaki ke Gimnasium (serta dengan seperti itu memperoleh kualifikasi buat masuk ke universitas) perlu mengambil kursus eksklusif alias teknik lantaran sekolah kota tidak memadai.
Pada tahun 1975, realskole diabaikan serta Folkeskole (pembelajaran dasar) beralih sebagai sistem setingkat di mana pelajar angkat kaki ke sekolah yang selaras dari hasil akademis mereka.
Baru-baru ini, sebagian partai politik (misalnya Sosial Demokrat dan federasi radikal) mengusulkan perpanjangan saat harus melatih diri dari 9 sebagai 2 simpati tahun.
Comments
Post a Comment