Waspada Selaput Putih Mata, Benarkah Katarak?

Waspada Selaput Putih Mata, Benarkah Katarak?

Selaput putih mata menyebabkan penglihatan terganggu. Jika dibiarkan maka dapat membahayakan kondisi penglihatan. Hal ini dapat terjadi jika selaput putih terus melebar dan menutupi area lainnya. Selaput putih mata dapat terjadi pada satu mata atau keduanya. Penjelasan medis mengenai kondisi ini disebut dengan pterygium. Berikut pusat katarak akan memberikan informasi yang menarik dan bermanfaat terkait pterygium untuk Anda!

Baca Juga

Penglihatan Buram Setelah Operasi Katarak

Pterygium

Mengutip dari penjelasan narasumber dr Irma Suryani, Sp.M “Pterygium merupakan penyakit selaput putih mata yang ditandai dengan tumbuhnya selaput putih pada mata. Penyakit ini termasuk dalam lesi nonkanker yang jarang menyebabkan komplikasi berbahaya. Tetapi bukan berarti bisa mengabaikan gejala yang muncul. Jika terus tumbuh dan tidak ditangani, pterygium menyebar sampai menutupi pupil mata sehingga mengganggu penglihatan pengidapnya. Oleh sebab itu, pemberian obat pterygium adalah hal yang wajib agar penglihatan tetap normal”.

Meski belum diketahui secara pasti, namun orang yang kerap melakukan aktivitas di luar ruangan atau bekerja di lapangan tanpa pelindung mata memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit ini. Pajanan sinar matahari, debu, asap, serta angin adalah hal yang diduga berpotensi meningkatkan risiko pterygium. Selain itu, kamu tidak boleh membiarkan mata dalam kondisi kering, karena kondisi ini bisa menjadi pemicu munculnya pterygium

Gejala

Mereka yang mengalami penyakit pterygium biasanya muncul selaput putih mata pada permukaan bola mata tanpa ada keluhan lain. Namun, beberapa kondisi ini bisa muncul, yaitu:

  1. Mata merah.
  2. Iritasi, gatal, atau perih pada mata.
  3. Pandangan samar atau kabur.
  4. Terasa ada yang mengganjal di mata apabila selaput pterygium tebal atau lebar.

Penyebab

Penyebab pasti selaput putih mata belum diketahui. Namun, kebiasaan berada di bawah sinar matahari terang selama berjam-jam tanpa pelindung mata meningkatkan risiko pterygium. Apalagi jika kamu terus berada di atas air yang memantulkan sinar UV yang berbahaya. Orang yang tinggal di negara yang dilalui garis khatulistiwa dan tinggal di daerah panas, serta bekerja outdoor memiliki risiko serangan pterygium yang lebih tinggi.

Tak hanya karena paparan sinar ultraviolet yang mengenai mata, beberapa faktor lain seperti sering terpapar debu, pasir, asap, dan angin berisiko tinggi mengalami hal ini. Laki-laki memiliki risiko dua kali lebih tinggi dibandingkan perempuan. Selain itu, semakin tua usia juga akan meningkatkan risiko terserang pterygium.

Pengobatan

Cara untuk mengatasi selaput putih mata yang sudah parah, biasanya tindakan operasi menjadi satu-satunya cara untuk bisa sembuh. Namun, tidak semua pterygium harus dioperasi. Jika pengidap masih merasakan gejala yang ringan, dokter memberikan obat tetes mata atau salep untuk menghentikan mata merah atau iritasi. Untuk mencegah agar tidak terjadi iritasi, kamu juga dapat menggunakan air mata buatan. Tindakan operasi dilakukan jika selaput tersebut sudah mengganggu pandangan.

Usai melakukan operasi, pengidap pterygium diresepkan obat-obatan untuk menurunkan risiko terjadinya komplikasi. Obat tersebut berfungsi mencegah kambuhnya pterygium. Dokter juga tetap melakukan pemantauan kondisi mata selama sekitar 1 tahun untuk menghindari kekambuhan atau gangguan mata lain yang muncul akibat komplikasi.

Baca Juga

Lasik sembuhkan mata minus dan silinder!

Perbedaan Pterygium dan Katarak 

Tidak selamanya selaput putih mata yang nampak di bola mata adalah katarak. Bisa juga penyakitnya adalah selain katarak, yakni pterigium.

Memang sama-sama ada selaput putih mata, tidak menimbulkan rasa sakit, bisa menghalangi pandangan, dan bisa disebabkan oleh penggumpalan protein. Juga sama-sama diperparah oleh paparan sinar matahari secara langsung.

 

Aspek

 

Katarak

Pterigium

Sebab

Menebal dan tidak fleksibelnya lensa karena usia, lalu protein menggumpal

Aktivitas luar ruangan yang intens : terpapar debu, pasir, asap polusi

Bagian Mata yang Kena

Lensa mata

Konjungtiva / selaput mata

Karakter Umum Penderita

Berusia 50 tahun ke atas atau lanjut usia.

Semua umur, yang terpapar polusi luar ruangan di iklim tropis

Gejala nampak

Putih pada lensa, yang cenderung ada di dalam

Putih pada selaput mata, di luar bola mata

Gejala yang dirasakan

Pandangan ganda, kabur, silau, berasap, dan persepsi warna berubah. 

Mata merah, area luar terasa gatal dan seperti ada sesuatu mengganjal

Tindakan

Operasi katarak

Obat tetes atau salep mata, jika sudah tidak mungkin berupa operasi pterigium

Baca Juga

Tes Hitung Jari Deteksi Dini Katarak

Ayo periksakan kondisi kesehatan mata Anda! Lakukan pemeriksaan mata secara rutin di klinik mata terdekat di kota Anda. Jika mengalami gejala awal gangguan penglihatan segeralah menghubungi dokter mata. Konsultasi dokter mata akan mempermudah proses penentuan langkah tindakan selanjutnya. Pastikan apakah gangguan penglihatan yang Anda derita termasuk ke dalam pterygium atau penyakit lain. Dokter mata akan memberikan solusi dan tindakan yang tepat sesuai dengan kondisi Anda. Dapatkan kesempatan operasi katarak gratis dengan syarat dan ketentuan yang berlaku.

 

Comments

Popular posts from this blog

Pakaian Renang Pada Umumnya Terbuat Dari Bahan Polyster, Berikut Contohnya

Link 90

Tempat Jual Madu Asli Area Kabupaten Nganjuk